Kerupuk Mie Potensi Bisnis Daerah Tegal

Jika ditanya mengenai kerupuk, kerupuk udang dan kerupuk rambaklah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Namun seiring dengan perkembangan waktu, kini jenis kerupuk pun sudah beragam. Dari mulai kerupuk ikan, kerupuk tahu, kerupuk tulang ikan sampai kerupuk mie, kini banyak beredar dipasaran.

Kebiasaan masyarakat yang sering mengkonsumsi kerupuk sebagai teman makan, mendorong warga Tegal mulai memproduksi kerupuk mie sejak puluhan tahun yang lalu dan mulai memasarkannya ke pasaran. Inovasi baru dari kerupuk, dengan menawarkan kerupuk mie ternyata mendapat respon masyarakat yang cukup bagus. Cerahnya prospek bisnis kerupuk mie, dimanfaatkan sebagian besar masyarakat Desa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa tengah, sebagai peluang usaha rumahan ( home industri ).

Banyaknya warga desa Harjosari yang menjalankan usaha kerupuk mie, menjadikan desa tersebut sebagai sentra kerupuk mie yang terbesar di daerah Tegal. Ratusan warga desa ini memilih memproduksi kerupuk mie karena potensi bisnis kerupuk mie cukup menguntungkan, besarnya minat konsumen memberikan omset yang cukup besar bagi para pembuat kerupuk mie.

Besarnya omset kerupuk mie dirasakan oleh Ibu Muyati, salah seorang pembuat kerupuk mie. Beliau memulai bisnisnya sejak tahun 1975, dengan meneruskan usaha dari orang tuanya. Usaha kerupuk mie yang dijalankannya saat ini telah berhasil meraih omset puluhan juta, dengan memproduksi kerupuk mie kurang lebih 10 ton untuk tiap bulannya. Kerupuk yang diproduksi Ibu Muyati kini tidak hanya dipasarkan di daerah Tegal saja, bahkan sampai menembus daerah luar Pulau Jawa.

Selain Ibu Muyati, ada juga Ibu Dar yang telah memproduksi kerupuk mie sejak puluhan tahun yang lalu. Usaha yang dijalankannya bersama 5 orang anaknya ini, bisa memproduksi mie sekitar 2 – 3 kwintal setiap harinya. Pemasarannya melalui para bakul yang lebih senang membeli kerupuk mentah. Permintaan pasar cukup tinggi, baik untuk kerupuk mie yang sudah di goreng atau kerupuk mie yang masih mentah.

Walaupun permintaan pasar sangat tinggi, namun saat ini sebagian besar produsen kerupuk mie masih mengalami kesulitan dalam memproduksi mie. Karena selama ini mereka mengandalkan proses pengeringan kerupuk dengan bantuan panas sinar matahari, jadi bila cuaca sering hujan maka proses pengeringannya pun akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Sehingga produksi kerupuk mie menurun. Terhambatnya proses pengeringan kerupuk mie, membuat para produsen sedikit merugi sebab mereka tidak bisa mencukupi permintaan pasar yang tinggi.

Untuk mengantisipasi hambatan tersebut, penggunaan teknologi tepat guna dirasa perlu untuk menjaga kestabilan tingkat produksi. Bukan hanya industri besar saja yang membutuhkan teknologi tepat guna, namun industri skala rumahan juga perlu meningkatkan mutu peralatan produksi agar tidak kalah bersaing dengan industri besar. Salah satu mesin tepat guna yang dapat membantu pengeringan kerupuk mie adalah mesin Cabinet Dryer. Mesin ini digunakan untuk mengeringkan makanan, termasuk juga kerupuk mie. Dengan dilengkapi thermocontrol, dan pemanasan dari aliran udara yang dipanaskan, mesin ini mampu mengeringkan kerupuk dengan cara dioven dan tanpa dipengaruhi oleh panas sinar matahari. Sehingga di musim penghujan, produksi kerupuk mie masih tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Karena kerupuk mie potensi bisnis daerah Tegal, secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khusunya desa Harjosari, Kabupaten Tegal. Semoga informasi ini bermanfaat dan salam sukses.

Informasi
Mesin Cabinet Dryer dapat diperoleh :
Aneka Mesin
d/a : Jl. Baru Mulungan No. 15 Gondangan Penen Sendangadi Mlati Sleman, Yogyakarta
Call Support : Senin – Sabtu (Jam 08.00 – 16.00)

  • » Phone : (0274) 6945 660
  • » Phone : (0274) 4360 789
  • » Telkomsel : 081-22-77-999-12
  • » Indosat : 08574-33-666-88
  • » XL : 0878-91-20-20-10

Fax : (0274) 4360 789
Website : http://anekamesin.com/

Sumber gambar : http://database.deptan.go.id/saims-indonesia/TeknologiID dan http://romeo-usahasaya.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar